Menyebutkan Sinonim dan Antonim Suatu Kata

 

 Tangkapan layar tersebut merupakan tangkapan layar melalui https://kbbi.kemdikbud.go.id/. Dengan membuka link tersebut, kamu dapat dengan mudah mencari arti kata yang kamu inginkan. Misalnya, kata maaf, memiliki arti ungkapan permintaan ampun atau penyesalan. Kata maaf merupakan kata sifat. Kata sifat bisa mendapatkan imbuhan. Kata imbuhan adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata dasar, baik di awal, di akhir, di tengah atau gabungan di antara ketiganya untuk membentuk kata baru sehingga berhubungan dengan kata pertama. Imbuhan berasal dari kata dasar imbuh, yang artinya tambahan tidak banyak.

 Imbuhan mendapat surfiks atau akhiran -an di akhir. Dalam Bahasa Indonesia, imbuhan juga disebut sebagai afiks yang menjadi unsur penting dalam mengubah bentuk kata, jenis kata dan maknanya. Pada pembahasan kali ini, kamu akan mempelajari imbuhan pe-. Salah satu makna imbuhan pe- adalah menyatakan kata sifat. Imbuhan pe- akan berubah menjadi pem- atau peny- untuk beberapa kata. Berikut beberapa contoh imbuhan pe- pada sebuah kata yang menunjukkan sifat dalam kalimat.

Imbuhan

Contoh kalimat

Pe + lupa

Pelupa

Lusi akan menulis jadwal agar tidak menjadi pelupa.

Pe + maaf

Pemaaf

Reni menjadi anak yang pemaaf karena memaafkan akan membuat hati menjadi tenang.

Pe + sayang

Penyayang

Rendi sangat penyayang hewan seperti kucing, kelinci, dan ayam.

Pe + sabar

Penyabar

Bu Susi menjadi guru yang sangat penyabar.

Pe + malas 

Pemalas

Menjadi anak yang pemalas tidak akan mendapatkan nilai bagus.

Pe + murung

Pemurung

Yuni menjadi pemurung ketika ayah dan ibunya pergi ke luar kota.

Pem + bohong

Pembohong

Pembohong itu tidak akan mendapatkan kebahagiaan.

Pe + marah

Pemarah

Dian menjadi anak yang pemarah.

Aktivitas Siswa

Kerjakan tugas berikut ini bersama kelompokmu!

Sebelum mengerjakan Aktivitas Siswa bersama kelompok kalian, scan QR code            Video            Animasi           Pembelajaran pada Sub Bab B untuk membantumu mengerjakan aktivitas ini!

A.   Perlengkapan

1.    Kertas  HVS                                                                                                                                                                                                                            2.                                 Gunting                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               3.                                 Alat            tulis

B.   Langkah-langkah

1.    Buatlah kelompok yang berisikan 3-5 orang!

2.    Siapkan           kertas  HVS,   potong menjadi           lima     bagian!

3.    Carilah lima kata yang bisa diberi imbuhan pe dan tulis pada kertas yang sudah kalian potong!

4.    Setelah itu, lipat kertas dan tukarkan dengan teman sekelompok kalian secara acak!

5.    Kemudian, tuliskan imbuhan kata pe dari kata–kata yang sudah kalian dapatkan dan buat kalimat yang sesuai!

Jawab: Kebijaksanaan guru.

Uji Kemampuan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

Tuliskan imbuhan pe dari kata-kata berikut! Selanjutnya buatlah kalimat yang sesuai!

1.      Dendam  = .... (Pendendam)

Kalimat: Kita tidak boleh menjadi orang yang pendendam.

2.      Berani = ..... Pemberani

Kalimat: Ia adalah anak yang pemberani.

3.      Takut = ..... Penakut

Kalimat: Ibu adalah orang penakut.

4.      Semangat = ..... Penyemangat

Kalimat: Kakak adalah penyemangatku.

5.      Tolong = ..... Penolong

Kalimat: Kakek terkenal sebagai tentara penolong saat penjajahan.

C.  Menyebutkan Sinonim dan Antonim Suatu Kata

 Penggaris memiliki ukuran panjang, sedangkan penghapus berukuran pendek. Kata panjang dan pendek merupakan sebuah kata antonim. Apakah kamu tahu antonim dan sinonim? Dalam bahasa Indonesia, kata antonim dan sinonim merupakan hubungan kemaknaan atau semantik suatu kata atau bahasa. Berikut penjelasan antonim dan sinonim.

1.     Antonim

  Antonim merupakan kata yang maknanya berlawanan atau bertentangan dari kata lain. Misalnya “besar” memiliki antonim

yaitu “kecil”. Keduanya saling memberikan arti berlawanan. Antonim atau lawan kata bukanlah ditambahi dengan kata tidak, contoh seperti tidak baik, tidak masuk, tidak murah, dan lainnya. Berikut ini adalah sifat-sifat antonim.

          a.     Antonim bersifat mutlak

  Antonim dengan sifat mutlak berarti kedua kata memiliki makna yang saling berlawanan secara mutlak atau tidak bisa dibantah. Berikut contoh antonim bersifat mutlak.

                         Mati                 Hidup

  Mengapa kata mati berantonim dengan kata hidup? Karena antara hidup dan mati terdapat batas yang mutlak. Sesuatu yang hidup tentu tidak (belum) mati, begitu juga dengan sesuatu yang mati maka sudah tentu tidak hidup lagi.

                         Diam               Gerak

  Sesuatu yang bergerak pasti tidak dalam keadaan diam dan sesuatu yang diam tentu tidak berada dalam keadaan bergerak.

          b.    Antonim bersifat relatif

  Antonim bersifat relatif ini juga dapat disebut sebagai antonim (pertentangan) gradasi. Hal tersebut karena masih terdapat tingkatan makna pada satuan ujaran tersebut. Tingkatan makna tersebut tidak mempunyai batas yang jelas antara satu dengan yang lainnya, maka dari itu disebut relatif. Berikut contoh antonim bersifat relatif.

                         Kaya               Miskin

  Sebutan kaya dan miskin mempunyai makna relatif. Kriteria atau standar kaya dan miskin hingga saat ini belum mempunyai batasan yang jelas.

                        Besar               Kecil

  Suatu objek dikatakan besar atau kecil dalam kehidupan ini adalah karena diperbandingkan dengan sesuatu yang lain. Seekor kambing dapat disebut kecil apabila dibandingkan dengan hewan gajah atau badak, tetapi seekor kambing dapat disebut besar apabila dibandingkan dengan kucing atau kelinci.

          c.     Antonim bersifat relasional

  Makna satuan ujaran yang mempunyai sifat relasional (hubungan) ini adalah saling melengkapi. Berikut contoh antonim yang bersifat relasional.

                           Menjual                     Membeli

  Kata menjual dan membeli walaupun menjadi perlawanan makna tetapi dalam proses kejadiannya berlaku serempak. Proses menjual dapat terjadi bersamaan dengan proses membeli, maka dari itu sering dijumpai frasa jual-beli. Apabila tidak ada proses menjual maka juga tidak akan ada proses membeli.

  Berikut contoh lain dari antonim relasional (hubungan) adalah maju-mundur, pulangpergi, memberi-menerima, ayah-ibu, guru-murid, utara-selatan, dan sebagainya.

          d.    Antonim bersifat hierarkial

  Antonim yang bersifat hierarkial ini menyatakan suatu tingkatan pada satuan ujaran satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu, satuan ujaran yang berantonim hierarkial ini berupa nama satuan ukuran (berat, panjang, dan isi), nama satuan hitungan dan pemenggalan, nama jenjang kepangkatan (jabatan), dan sebagainya. Berikut contoh antonim bersifat hierarkal.

                           Meter            Kilometer

  Kata meter mempunyai pasangan antonim dengan kata kilometer karena berada dalam deretan nama satuan yang menyatakan ukuran panjang.

                         Tamtama                    Bintara

  Kata tamtama mempunyai pasangan antonim dengan bintara karena keduanya berada dalam deretan nama satuan yang menyatakan jenjang kepangkatan (jabatan).

          e.     Antonim bersifat Majemuk

  Dalam bahasa Indonesia, juga terdapat satuan ujaran yang memiliki pasangan antonim lebih dari satu yang disebut dengan antonim majemuk.

  Berikut contohnya kata berdiri dapat mempunyai antonim berupa kata duduk, berbaring, tiarap, jongkok, dan bersila. Antonim tersebut lazim ditemui dalam bahasa Indonesia. Berikut contoh lain adalah kata diam yang mempunyai antonim dengan kata berbicara, bekerja, dan bergerak.

2.     Sinonim

  Sinonim adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran yang lain. Hubungan makna antara dua satuan ujaran tersebut bersifat dua arah. Maksudnya, apabila A bersinonim dengan B, maka B juga bersinonim dengan A. Contohnya kata bunga bersinonim dengan kembang, maka kembang juga bersinonim dengan bunga. Sinonim merupakan bentuk kata yang maknanya mirip atau sama dalam bentuk kata lain.   

  Berikut ini faktor yang memengaruhi pasangan sinonim yang makna antara keduanya tidak persis sama.

          a.     Faktor waktu

  Kata hulubalang yang mempunyai persamaan makna dengan kata komandan. Namun, keduanya tidak bisa dipertukarkan begitu saja karena kata hulubalang lebih cocok digunakan untuk situasi kuno, sedangkan kata komandan hanya cocok digunakan untuk situasi modern.

          b.    Faktor tempat atau wilayah

  Pasangan kata saya dan beta merupakan bentuk sinonim, tetapi kecocokan tempatnya berbeda. Kata saya dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia, sementara kata beta cocok digunakan di wilayah Indonesia bagian timur, atau mungkin dalam konteks percakapan yang lawan bicaranya adalah masyarakat Indonesia timur.

          c.     Faktor keformalan

  Kata uang yang bersinonim dengan kata duit. Namun, kata uang lebih cocok digunakan dalam ragam percakapan formal atau resmi, sementara kata duit lebih cocok digunakan dalam ragam percakapan tak formal atau santai.

          d.    Faktor sosial

  Kata saya mempunyai persamaan makna dengan kata aku. Namun, kata saya cocok digunakan dalam ragam percakapan oleh siapa saja dan kepada siapa saja.

  Sementara itu, kata aku lebih cocok digunakan dalam ragam percakapan yang lawan bicaranya adalah teman sebaya, seseorang yang dianggap akrab, atau kepada yang lebih muda.

          e.     Faktor bidang kegiatan

  Kata matahari mempunyai persamaan makna dengan surya. Namun, penggunaan kata matahari lebih cocok digunakan dalam kegiatan apa saja atau kegiatan umum, sedangkan kata surya lebih cocok digunakan dalam kegiatan khusus misalnya, dalam kegiatan bersastra.

          f.     Faktor nuansa makna

  Kata melihat, melirik, menonton, dan mengintip memiliki makna yang sama, yaitu kegiatan memperhatikan sesuatu menggunakan indra penglihatan. Namun, antara satu kata dengan kata lain tidak bisa ditukar saja karena masing-masing memiliki nuansa makna tersendiri.

Aktivitas Siswa

Kerjakan tugas berikut ini secara mandiri!

Scan ulang QR code pada Sub Bab C untuk memperoleh tambahan data/informasi mengenai materi yang berkaitan tentang antonim dan sinonim!

Carilah Sinonim dan Antonim dari kata – kata di bawah ini!

Kosakata

Sinonim

1. Ebi

 

2. Aktual

 

3. Naratif

 

4. Nir

 

4. Insomnia

 

Posting Komentar untuk "Menyebutkan Sinonim dan Antonim Suatu Kata"